Sukuk Naik Daun! Indonesia, Malaysia dan Saudi Jadi Raja Pasar Sukuk Global

Date:

Pasar sukuk global semakin menunjukkan taringnya. Di tahun 2023, total nilai sukuk yang masih beredar (outstanding) mencapai USD 863 miliar, naik 9% dari tahun sebelumnya. Tiga negara mendominasi peta ini: Malaysia, Arab Saudi, dan Indonesia.

Tak hanya itu, penerbitan sukuk global sepanjang 2023 juga tumbuh signifikan sebesar 18% (yoy), tembus di angka USD 228,5 miliar. Lonjakan ini ditopang oleh meningkatnya penerbitan sovereign sukuk (sukuk negara) serta tren naiknya sukuk hijau dan berkelanjutan. Ketiga negara utama tadi bahkan menyumbang 66% dari total penerbitan sukuk dunia!

Masuk 2024, tren ini makin menguat. Pemerintah di berbagai negara OKI terus mendorong penerbitan sukuk, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan. Indonesia sendiri menunjukkan komitmen tinggi dengan menjadikan sovereign sukuk sebagai tulang punggung pembiayaan syariah—bahkan mencatatkan 91% dari total penerbitan sukuk nasional di 2024! Tak ketinggalan, Indonesia juga turut mendorong sukuk ESG senilai USD 3,2 miliar.

Dorongan dari Regulasi dan Inovasi

Perkembangan sukuk dan industri keuangan syariah global tak lepas dari dua faktor kunci:

  1. Penguatan regulasi

  2. Inovasi industri dan digitalisasi

Negara seperti Oman merancang regulasi baru untuk pasar utang jangka panjang, termasuk sukuk wakaf dan sukuk hijau. Sementara Rusia mulai uji coba layanan keuangan syariah di empat wilayah, melibatkan 18 institusi termasuk bank digital besar seperti Tinkoff Bank. Langkah ini diambil sebagai strategi menarik investasi dari dunia Islam dan Asia.

Di Indonesia, Bank Indonesia meluncurkan Blueprint PUVA Syariah 2030, yang akan memperkuat pasar uang dan valuta asing syariah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Digitalisasi Mendorong Inklusi

Di lini industri, berbagai inovasi digital turut memacu pertumbuhan:

  • UAE meluncurkan bank digital syariah Ruya Islamic Community Bank yang tak hanya berbasis aplikasi, tapi juga punya kantor cabang sebagai pusat edukasi komunitas.

  • STC Pay di Arab Saudi sedang bertransformasi menjadi STC Bank, bank digital syariah pertama di negara tersebut.

  • Pakistan melalui MYTM dan Zindigi meluncurkan Sullis Hajj Card, kartu pintar untuk mempermudah transaksi jemaah haji dan umrah.

  • Thimsa, startup dari GCC, menciptakan solusi pembayaran bisnis berbasis open-banking untuk UKM, mendukung transaksi di lebih dari 150 negara.

  • Di Belanda, The Growth Capital meluncurkan TGC Trading Fund, dana investasi kripto yang sesuai prinsip syariah untuk menjangkau investor Muslim Eropa.

 

Kesimpulan:
Sukuk bukan sekadar instrumen keuangan syariah, tapi kini menjadi simbol kekuatan ekonomi halal dunia. Didukung oleh pemerintah, regulator, dan pelaku industri yang inovatif, sukuk siap menjadi pilar utama dalam sistem keuangan global yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan digital.

Share post:

Subscribe

Popular

More like this
Related

Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Peringkat Satu Global 2029

Jakarta, 4 Juni 2025 – Ekonomi syariah di Indonesia...

Kebangkitan yang Dimulai dari Akar

Di tengah gelombang krisis global, sistem ekonomi konvensional terus...

KSPPS di Perkotaan Jakarta: Alternatif Finansial Halal di Tengah Hutan Beton

Jakarta, sebagai ibu kota dan pusat ekonomi Indonesia, dipenuhi...
Enable Notifications OK No thanks