Industri keuangan syariah global semakin bersinar! Menurut laporan ICD-LSEG OIC Megatrends 2024, total aset keuangan syariah global hampir menembus angka fantastis USD 5 triliun pada 2023, tumbuh 11,4% secara tahunan. Diproyeksikan, angka ini bisa tembus USD 7,53 triliun pada 2028. Negara-negara seperti Iran, Arab Saudi, Malaysia, UEA, dan Kuwait jadi pemain utama dalam peta keuangan syariah global.
Tapi bukan hanya soal angka besar—negara-negara anggota OKI juga tengah menghadapi 6 megatren global yang membentuk arah ekonomi masa depan:
-
Ketimpangan kinerja makroekonomi,
-
Ekonomi berbagi dan platform digital,
-
Peralihan ke ekonomi hijau,
-
Urbanisasi cepat,
-
Perubahan rantai pasok global, dan
-
Dinamika masa depan dunia kerja.
Negara dengan kekuatan minyak seperti anggota Gulf Cooperation Council (GCC) diprediksi tetap melesat, sementara negara dengan risiko utang tinggi perlu berhati-hati karena berpotensi tumbuh lebih lambat.
GCC sendiri kini jadi blok ekonomi paling kuat di antara negara OKI, berkat kekayaan energi dan diversifikasi ekonominya yang agresif. Sementara itu, organisasi D-8 (termasuk Indonesia) punya potensi besar, tapi masih butuh kerja sama lebih erat dan pembangunan infrastruktur agar bisa sejajar dengan GCC.
Namun, tak semuanya cerah. Defisit fiskal masih jadi tantangan, terutama di negara-negara D-8. Indonesia termasuk dalam kelompok ini. Meski begitu, langkah-langkah reformasi seperti yang dilakukan Arab Saudi menunjukkan bahwa perubahan tetap memungkinkan.
Di tengah dinamika global, sektor perbankan syariah terus jadi andalan, menyumbang lebih dari USD 3,5 triliun asetsecara global. Pertumbuhan ini banyak didorong oleh kawasan GCC dan MENA, termasuk langkah Afghanistan yang mulai beralih sepenuhnya ke sistem keuangan syariah dan digitalisasi inklusif di Irak.
Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bahwa dunia Islam tidak hanya bersaing dalam ekonomi konvensional, tapi juga menjadi pionir dalam inovasi keuangan syariah. Dengan kebijakan yang tepat dan kerja sama antarnegara, potensi ekonomi syariah global bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan masa depan.